Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata Kuliner dari Zaman Belanda di tasikmalaya

   
TASIKMALAYA di Jawa Barat tidak hanya terkenal dengan wisata alam, pantai dan danaunya, tetapi juga memiliki banyak tempat untuk menikmati kuliner khas.
Pengalaman gastronomi yang lezat di Tasikmalaya ini bisa membuat masa menginap Anda semakin lengkap. Hati senang, perut kenyang.

1. Pecel Oranye
Pecel Oranye ini termasuk kuliner legendaris lho di Tasikmalaya. Warung pecel ini sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada 1925.

Lokasinya berada di Jalan Empang, Tawang, Cihideung, Yudanagara, Kec. Cihideung, Kota Tasikmalaya. Bumbu pecel di warung ini sangat khas, perpaduan rasa manis, gurih, asin dan asamnya bercampur menjadi satu.

2. Soto Ayam Patamuran
Berkunjung ke Tasikmalaya jangan sampai melewatkan menyantapnya soto ayam Patamuran. Lokasinya berada di Jalan Pataruman, Yudanagara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Warung makan soto ayam ini juga termasuk legendaris, yaitu buka sejak 1960-an. Disini Anda bisa memilih jenis isian untuk sotonya ada paha, ceker, dada, ati ampela, kepala bahkan kulit.

Daging ayam kampung jadi ciri khas soto ayam Patamuran ini. Disiram dengan kuah soto yang kaya akan rempah. Disajikan selagi hangat, membuat hidangan ini semakin nikmat.

3. Bubur Haji Zaenal
Selanjutnya adalah bubur Haji Zaenal yang berlokasi di jalan R. Ikik Wiradikarta, Tawangsari, Kec. Tawang, Kota. Tasikmalaya. Juga bagian dari kuliner legendaris Tasikmalaya, dibuka sejak 1969.

Bubur Haji Zaenal ini terdiri dari toping pelengkap diatas bubur ada suwiran daging ayam, ati ampela, daun bawang, cakwe, dan berambang goreng.
Semangkuk lengkap bubur ayam dibandrol mulai dari Rp15.000 sampai Rp20.000 saja.

4. Nasi Cikur Penyerutan
Nasi Cikur Penyerutan menjadi salah satu kuliner khas dari Tasikmalaya.

Diperkirakan sudah buka sejak puluhan tahun lamanya, namun belum pasti kapan tahun pertama berdirinya.

Salah satu warung yang menyediakan nasi cikur ini ada di kedai Nyonya Iyen, berlokasi di jalan Panyerutan, Nagarawangi, Kecamatan, Cihideung, Tasikmalaya.

Rasa dan aroma nasi cikur ini begitu khas, apalagi disantap dengan aneka lauk pauk khas Sunda. Oh iya, dalam bahasa Indonesia cikur artinya kencur.

Posting Komentar untuk "Wisata Kuliner dari Zaman Belanda di tasikmalaya"